Jawaban Pendek
a) CH₃COOH: bersifat asam, dengan asam konjugasi berupa H₃O⁺ , basa konjugasi berupa CH₃COO⁻
b) NaOH: bersifat basa, dengan asam konjugasi dan basa konjugasi sama-sama berupa H₂O
Jawaban panjang:
Teori Bronsted-Lowry adalah teori defisini asam dan basa menurut ilmuwan Johannes Nicolaus Brønsted dari Denmark dan Martin Lowry dari Inggris. Senyawa asam didefinisikan sebagai senyawa yang memberikan (menjadi donor) proton atau ion hidrogen (H⁺) sementara senyawa basa adalah senyawa yang menerima proton tersebut.
Bronsted-Lowry juga menyatakan bahwa jika suatu asam memberikan proton (H+), maka sisa asam tersebut mempunyai kemampuan untuk bertindak sebagai basa. Sisa asam ini disebut dengan basa konjugasi. Demikian juga sebaliknya bila suatu basa menerima proton, maka sisa basa ini akan membentuk asam konjugasi.
Sifat asam dan basa dan pasangan asam-basa konjugasi dari larutan:
a) CH₃COOH
Bila dilarutkan dalam air senyawa CH₃COOH akan mengalami reaksi:
CH₃COOH + H₂O -> H₃O⁺ + CH₃COO⁻
Dalam reaksi ini terlihat bahwa senyawa CH₃COOH memberikan proton ke air (H₂O) hingga terbentuk H₃O⁺, jadi senyawa ini bersifat asam.
Sisa dari perlarutan senyawa CH₃COOH dalam air adalah CH₃COO⁻, dan sisa ini merupakan basa konjugasi. Sementara H₃O⁺ yang terbentuk adalah asam konjugasi.
b) NaOH
Bila dilarutkan dalam air senyawa NaOH akan mengalami reaksi:
NaOH + H₃O⁺ -> Na⁺ + 2 H₂O
Dalam reaksi ini terlihat bahwa senyawa NaOH menerima proton dari H₃O⁺, jadi senyawa ini bersifat basa.
Dalam reaksi ini terbentuk 2 molekul air (H₂O). Disini, kedua molekul H₂O masing-masing bertindak sebagai asam konjugasi dan basa konjugasi. Hal ini dimungkinkan karena sifat air yang dapat menjadi asam ataupun basa.
a) CH₃COOH: bersifat asam, dengan asam konjugasi berupa H₃O⁺ , basa konjugasi berupa CH₃COO⁻
b) NaOH: bersifat basa, dengan asam konjugasi dan basa konjugasi sama-sama berupa H₂O
Jawaban panjang:
Teori Bronsted-Lowry adalah teori defisini asam dan basa menurut ilmuwan Johannes Nicolaus Brønsted dari Denmark dan Martin Lowry dari Inggris. Senyawa asam didefinisikan sebagai senyawa yang memberikan (menjadi donor) proton atau ion hidrogen (H⁺) sementara senyawa basa adalah senyawa yang menerima proton tersebut.
Bronsted-Lowry juga menyatakan bahwa jika suatu asam memberikan proton (H+), maka sisa asam tersebut mempunyai kemampuan untuk bertindak sebagai basa. Sisa asam ini disebut dengan basa konjugasi. Demikian juga sebaliknya bila suatu basa menerima proton, maka sisa basa ini akan membentuk asam konjugasi.
Sifat asam dan basa dan pasangan asam-basa konjugasi dari larutan:
a) CH₃COOH
Bila dilarutkan dalam air senyawa CH₃COOH akan mengalami reaksi:
CH₃COOH + H₂O -> H₃O⁺ + CH₃COO⁻
Dalam reaksi ini terlihat bahwa senyawa CH₃COOH memberikan proton ke air (H₂O) hingga terbentuk H₃O⁺, jadi senyawa ini bersifat asam.
Sisa dari perlarutan senyawa CH₃COOH dalam air adalah CH₃COO⁻, dan sisa ini merupakan basa konjugasi. Sementara H₃O⁺ yang terbentuk adalah asam konjugasi.
b) NaOH
Bila dilarutkan dalam air senyawa NaOH akan mengalami reaksi:
NaOH + H₃O⁺ -> Na⁺ + 2 H₂O
Dalam reaksi ini terlihat bahwa senyawa NaOH menerima proton dari H₃O⁺, jadi senyawa ini bersifat basa.
Dalam reaksi ini terbentuk 2 molekul air (H₂O). Disini, kedua molekul H₂O masing-masing bertindak sebagai asam konjugasi dan basa konjugasi. Hal ini dimungkinkan karena sifat air yang dapat menjadi asam ataupun basa.