Primalangga - pada kelas 11 semester 2 kita akan membahas tentang sistem koordinasi dan alat indera. selain itu juga membahas tentang hormon. rangkuman biologi sistem koordinasi kelas 11 ini sangat cocok untuk menememani belajar anda. selain pembahasan sistem koordinasi yang lengkap juga disertai gambar yang menarik.
silakan pelajari dengan seksama sebagai bahan belajar ulangan teman-teman. Rangkuman Sistem Koordinasi Kelas 11 ini jangan anda pelajari sekaligus. mulailah secara bertahap.
Rangkuman sistem koordinasi kelas 11
pada bab sistem koordinasi terbagi menjadi 3 yaitu :
sistem saraf
alat indera
hormon
mari kita simak langsung Rangkuman Sistem Koordinasi Kelas 11.
1. Sistem saraf
Fungsi dari sistem saraf adalah
Memelihara
fungsi tubuh.
Mengatur
kontraksi otot.
Mengatur
perubahan alat-alat tubuh bagian dalam yang berlangsung secara cepat.
Mengatur sekresi beberapa kelenjar
endokrin.
Rangsangan Saraf terdiri dari internal dan eksternal,
dalam rangkuman biologi sistem koordinasi kelas 11 ini juga dibahas tentang rangsangan. apa itu rangsangan?
- Rangsangan internal antara lain adalah rangsangan yang
datang dari dalam diri kita, contohnya rasa ngantuk, lapar, sakit, haus dll.
-Rangsangan eksternal adalah rangsangan yang datang dari
luar, contohnya panas, dingin dll.
Pada sistem saraf terdapat tiga komponen penting yang
dibutuhkan untuk bereaksi terhadap suatu rangsangan: Reseptor(penerima
rangsangan, sistem saraf, dan Efektor.
Unit struktural dan fungsional dari sistem saraf adalah
neuron.
Struktur neuron :
1. Badan sel : mengandung nukleus dan nukleolus yang
dikelilingi oleh sitoplasma granuler.
2. Dendrit: uluran pendek yang bercabang-cabang yang keluar
dari badan sel.
3. Akson: satu uluran panjang dari badan sel yang berfungsi
untuk menghantarkan impuls menjauhi badan sel.
Macam-macam Neuron :
*Berdasarkan jumlah uluran:
Neuron unipolar: memiliki satu uluran yang timbul dari badan
sel.
Neuron bipolar : memiliki dua uluran yaitu akson dan
dendrite
Neuron multipolar: memiliki satu akson dan beberapa dendrit.
*Berdasarkan fungsinya:
Neuron sensorik: Berfungsi menghantarkan impuls saraf dari
alat indera ke otak atau sumsum tulang belakang(neuron indera).
Neuron motorik : neuron yang memiliki dendrit yang pendek
dan akson yang panjang, berfungsi membawa impuls dari otak atau sumsum tulang
belakang ke otot atau kelenjar tubuh.
Neuron konektor: Berfungsi meneruskan rangsangan dari neuron
sensorik ke neuron motorik.
Sinaps adalah sambungan antara neuron yang satu dengan
neuron yang lain.
Neuron yang terletak sebelum sinaps adalah neuron prasinaps,
sedangkan neuron yang terletak setelah sinaps adalah neuron pascasinaps.
Penjalaran
impuls melibatkan neuron prasinaps,
neuron pascasinaps dan neurotransmiter(zat penghantar)
Alur penghantaran impuls saraf :
Suatu gerakan dapat dibedakan menjadi:
Gerak sadar,
gerak yang disadari
Gerak reflek,
gerak yang tidak disadari. Perjalanan impuls pada gerak refleks disebut
lengkung refleks.
-Gerak sadar :
Reseptor neuron sensorik pusat saraf neuron motorik efektor.
-Gerak refleks:
Reseptor neuron sensorik neuron konektor neuron motorik
efektor.
*Sistem saraf manusia terdiri dari sistem saraf pusat dan
sistem saraf tepi
Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang
belakang.
Berfungsi untuk mengatur dan mengendalikan semua aktivitas
tubuh.
*Otak dilindungi oleh
tulang tengkorak, sedangkan sumsum tulang belakang dilindungi oleh ruas-ruas
tulang belakang.
Otak dan sumsum dilindungi oleh suatu selaput yang disebut
meninges.
Ada 3 lapisan meninges:
Piameter :
lapisan paling dalam, banyak terdapat dipembuluh darah.
Arachnoid :
lapisan tengah, dan diantara arachnoid dan piameter terdapat rongga arachnoid
yang berisi cairan.
Durameter :
lapisan paling luar, merupakan membran tebal fibrosa yang melapisi tengkorak.
Otak dan sumsum tulang belakang memiliki subtansi pokok
yaitu:
Subtansi
kelabu, yang merupakan kumpulan badan neuron. Pada otak terletak pada bagian
luar, sedangkan pada sumsum tulang belakang terletak pada bagian tengah.
Subtansi putih, yang merupakan kumpulan serabut saraf. Pada
otak terletak pada bagian tengah, sedangkan pada sumsum tulang belakan g
terletak pada bagian luar.
1. Otak
Otak manusia terdiri dari 2 belahan(hemisfer), yaitu belahan
kiri dan belahan kanan. Kedua belahan tersebut dihubungkan oleh balok otak yang
berongga berisi cairan getah bening (cerebrospinal). Pada tali spinal terjadi
pindah silang sehingga belahan otak kiri akan mengendalikan sistem-sistem tubuh
yang terletak di bagian kanan sedangkan belahan otak kanan akan mengendalikan
sistem-sistem tubuh yang terletak di bagian kiri. Otak dibagi menjadi tiga
bagian, yaitu otak besar otak tengah, dan otak kecil
Otak besar
Otak besar merupakan bagian terluas dari otak , berbentuk
oval, dan berperan dalam pengaturan seluruh aktivitas tubuh. Otak besar
tersusun oleh lapisan luar dan lapisan dalam. Lapisan luar berisi badan neuron
dan lapisan dalam berisi serabut saraf. Otak besar terdiri dari dua belahan,
yaitu belahan kiri dan kanan.
Aktivitas yang dikendalikan oleh setiap bagian otak besar:
1. Hipotalamus
2. Talamus
Lobus frontalis, berhubungan dengan kemampuan berpikir
Otak tengah
Lobus oksipetalis,
pusat penglihatan dan memori.
3. Sumsum lanjutan
4. Jembatan varol
Lobus temporalis, pusat bicara dan pusat pendengaran
5. Otak kecil
Lobus parietalis, pusat berbicara dan pusat untuk merasakan
dingin, panas dan sakit.
Lobus parietalis
dan lobus temporalis, juga mengendalikan kemampuan berbicara dan bahasa.
Otak kecil merupakan bagian terluas kedua dari otak.Otak
kecil ini terletak di bawa lobus oksipital serebrum. Otak kecil terdiri atas
dua belahan dan permukaanya berlekuk-lekuk. Fungsi otak kecil adalah untuk
mengatur sikap atau posisi tubuh, keseimbangan, dan koordinasi gerakan otot
yang terjadi secara sadar.
2) Sumsum tulang belakang (medula spinalis)
Sumsum tulang belakang dilindungi atau berada di dalam
ruas-ruas tulang belakang. Bagian luarnya berwarna putih dan bagian dalam
berwarna kelabu. Sumsum tulang belakang terletak memanjang dari ruas-ruas leher
sampai ruas pinggang yang kedua. Selaput otak juga menyelaputi sumsum tulang
belakang.
Fungsi sumsum tulang belakang, yaitu:
a) Pusat perantara antara susunan saraf tepi dan otak.
b) Menghantarkan impuls menuju atau dari otak.
c) Mengatur gerak refleks tubuh.
3. Sistem Saraf Tepi
Sistem
saraf tepi adalah lanjutan dari neuron yang bertugas membawa impuls saraf
menuju ked an dari sistem saraf pusat. Dapat dibedakan menjadi dua menurut arah
impuls yang dibawanya, yaitu sistem saraf aferen, yang membawa impuls saraf
dari reseptor ke sistem saraf pusat , dan sistem saraf eferen, yang membawa
impul saraf dari sistem saraf pusat ke efektor.
Berdasarkan karakteristik sifatnya, saraf kranial dikelompokkan menjadi
tiga.
Saraf krania
yang sifatnya sensorik, yaitu saraf nomor I, II, dan VIII.
Saraf kranial
yang sifatnya motorik, yaitu saraf nomor III, IV, VI, XI, dan XII.
Saraf kranial
yang sifatnya gabungan sensorik dan motorik, yaitu V, VII, IX, dan X.
Saraf Simpatik
Saraf
simpatik memiliki ganglion yang terletak di sepanjang tulang punggung dan
menempel pada sumsum tulang belakang. Saraf simpatik memiliki serabut
praganglion yang pendek, sedangkan serabut pascaganglion panjang.
Saraf Parasimpatetik
Saraf parasimpatetik
memiliki serabut praganglion panjang dan serabut pascaganglion pendeng. Fungsi
sistem saraf parasimpatetik merupakan kebalikan dari fungsi sistem saraf
simpatik.
Pengaruh Obat – obatan
Alkohol
Alkohol
adalah sebagai desinfektan dimana jika dikonsumsi secara terus – menerus adiksi
fisiologis, dimana akan menimbulkan ketergantungan. Saat mengkonsumsi alcohol
secara berlebihan manusia akan mabuk, hilangnya kendali pada otot gerak, dan
otot mulut, serta denyut jantung dan frekuensi pernapasan menjadi lambat.
Obat – obat terlarang
Gologan
sedatif, adalah golongan zat kimia yang berefek sebagai obat penenang karena
dapat menurunkan aktivitas otak.
Golongan
stimulan, adalah zat kimia yang memiliki efek meningkatkan otak, sehingga dapat
menimbulkan perasaan tidak ngantuk dan tubuh dalam kondisi prima.
Golongan
halusinogen, adalah zat kimia yang dapat menimbulkan daya khayal.
Golongan
penahan rasa sakit, adalah zan kimia yang menekan otak bagian yang mengatur pusat
rasa sakit.
Gangguan pada Sistem Saraf Manusia
Epilepsi,
adalah kelainan pada neuron di otak. Penderita tidak dapat merespon berbagai
rangsangan, bahkan terkadang otot – otot rangka berkontraksi secara tidak
terkontrol.
Neuritis,
adalah iritasi pada neuron yang disebabkan infeksi, kekurangan vitamin,
keracunan, maupun karena obat.
Alzheimer,
penderita Alzheimer kehilangan kemampuan dalam melakukan aktivitas sehari –
hari.
B. Sistem Indera
1. Indera Penglihatan
Mata merupakan indera penglihatan yang dibentuk untuk menerima rangsangan berkas-berkas
cahaya pada retina. Kemudian, rangsangan ini dialihkan ke pusat penglihatan
melalui serabut-serabut nervus optikus untuk ditafsirkan.
a. Struktur Mata
Mata manusia berbentuk agak bulat, dilapisi oleh tiga lapis
jaringan yang berlainan, yaitu lapisan luar, lapisan tengah, dan lapisan dalam
mata.
1) Lapisan luar mata (lapisan sklera)
Lapisan sklera sangat kuat dan berwarna putih. Di lapisan
ini terdapat kornea yang bening, yang menerima cahaya masuk ke bagian dalam
mata dan membelokkan berkas cahaya sedemikian rupa sehingga dapat difokuskan.
2) Lapisan tengah mata (lapisan koroid)
Lapisan koroid berpigmen melanin dan mengandung banyak
pembuluh darah. Lapisan ini berfungsi untuk menghentikan refleksi berkas cahaya
yang menyimpang di dalam mata. Lapisan
koroid membentuk iris.
3) Lapisan dalam mata (retina)
Retina terdiri atas reseptor cahaya yang sesungguhnya, yaitu
berbentuk batang dan kerucut. Pada bagian lapisan retina yang dilewati berkas
saraf ke otak tidak memiliki reseptor dan tidak peka terhadap sinar. Oleh
karena itu, daerah ini disebut bintik buta.
Struktur mata mulai dari depan ke belakang, adalah
sebagai berikut.
1) Kornea merupakan bagian depan mata yang transparan dan tembus cahaya. Kornea berfungsi membantu
memfokuskan bayangan pada retina.
2) Iris adalah tirai berwarna di depan lensa yang bersambung
dengan selaput koroid. Iris berfungsi mengecilkan atau membesarkan ukuran
pupil. Iris menentukan warna mata.
3) Pupil merupakan bintik tengah iris mata dan
merupakan celah dalam iris yang dilalui
cahaya untuk mencapai retina.
4) Aqueus humor merupakan cairan yang berasal dari badan siliari dan diserap kembali ke dalam
aliran darah pada sudut antara iris dan kornea melalui vena halus yang dikenal
sebagai saluran schlemm.
5) Lensa adalah sebuah benda transparan bikonveks (cembung
pada kedua sisi). Lensa terletak persis di belakang iris.
6) Vitreus humor merupakan cairan berwarna putih seperti
agar-agar. Cairan ini berfungsi untuk memberi bentuk dan kekokohan pada mata.
Selain itu, berfungsi juga untuk mempertahankan hubungan antara retina
dengan selaput koroid.
b. Reseptor Mata
Reseptor penglihatan mata ialah sel batang dan sel kerucut,
yaitu sel-sel yang tersusun rapat di bawah permukaan retina.
1) Sel batang
Sel batang berfungsi untuk penglihatan dalam cahaya suram,
tetapi tidak mampu membedakan warna.
2) Sel kerucut
Sel kerucut sangat peka terhadap intensitas cahaya tinggi
sehingga berperan untuk penglihatan pada siang hari dan dapat membedakan warna
biru.
c. Otot pada Mata
Mata memiliki enam otot penggerak mata, empat di antaranya
lurus, sementara yang dua lagi agak serong.
2. Indera Pendengaran (Telinga)
Telinga merupakan organ pendengaran. Telinga terdiri atas
tiga bagian, yaitu telinga luar, telinga tengah, dan rongga telinga dalam.
a. Telinga Luar
Telinga luar terdiri atas daun telinga yang merupakan tulang
rawan elastis. Daun telinga berfungsi untuk menerima dan mengumpulkan suara
yang masuk, terdapat rambutrambut halus yang berfungsi untuk menghalangi benda
asing yang masuk. Selain itu, terdapat kelenjar lilin yang menjaga agar
permukaan saluran luar dan gendang telinga tidak kering.
b. Telinga Tengah
Telinga tengah disebut juga rongga timpani merupakan bilik
kecil yang mengandung udara. Rongga ini terletak di sebelah dalam membran
timpani atau gendang telinga. Di sebelah depan telinga tengah terdapat saluran
eustachius yang menghubungkan rongga dengan faring. Saluran ini berfungsi untuk
menjaga keseimbangan tekanan udara antara udara luar dengan udara di dalam
telinga tengah.
c. Telinga Dalam
Rongga telinga dalam terdiri atas berbagai rongga yang
menyerupai saluran-saluran dalam tulang temporalis. Rongga-rongga ini disebut
labirin tulang dan dilapisi membran membentuk labirin membranosa. Labirin
tulang terdiri atas tiga bagian, yaitu vestibula, saluran setengah lingkaran
yang bersambung dengan vestibula, dan kokhlea. Kokhlea adalah sebuah tabung
berbentuk spiral yang membelit dirinya seperti rumah siput.
Dalam setiap belitan terdapat saluran membranosa yang
mengandung ujung-ujung akhir saraf pendengaran. Cairan dalam labirin membranosa
disebut endolimfa dan di luar labirin membranosa disebut perilimfa.
d. Saraf Pendengaran
Saraf pendengaran (nervus auditorius) terdiri atas dua
bagian, salah satunya berkaitan dengan bagian vestibuler rongga telinga dalam
yang berhubungan dengan keseimbangan. Serabut-serabut saraf ini bergerak menuju
nukleus vestibularis yang berada pada titik pertemuan antara pons dan medula
oblongata, kemudian bergerak ke cerebellum. Bagian kokhleris pada nervus
auditorus adalah saraf pendengar yang sebenarnya. Cedera pada saraf kokhlearis
akan mengakibatkan ketulian saraf. Sedangkan, cedera pada saraf vestibularis
akan menimbulkan vertigo.
3. Indera Peraba (Kulit)
Kulit merupakan indera peraba. Kulit menutupi dan melindungi
permukaan tubuh dan bersambung dengan selaput lendir yang melapisi
rongga-rongga dan lubanglubang masuk. Kulit dibagi menjadi dua lapisan, yaitu
epidermis (kutikula) dan dermis (korium).
a. Epidermis
Epidermis tersusun atas epitelium berlapis dan terdiri atas dua
lapisan, yaitu lapisan tanduk dan zona germinalis.
b. Dermis
Lapisan dermis tersusun atas jaringan fibrus dan jaringan
ikat yang elastic
4. Indera Perasa ( Pengecap)
Lidah merupakan indera perasa. Selain membantu proses
pencernaan, lidah juga dapat merasakan rasa makanan. Permukaan lidah kasar
karena terdapat tonjolan yang disebut papila. Papila ini berfungsi untuk
mengecap.
Ada empat macam rasa kecapan, yaitu rasa manis, pahit, asam,
dan asin.
5. Indera Penciuman
Indera penciuman terdapat di rongga hidung. Sel-sel sensori
penerima rangsang berupa bau terdapat di lapisan epitel dalam rongga hidung dan
dilindungi oleh mukus (lendir). Di akhir setiap sel sensori terdapat silia atau
rambut pembau. Rasa penciuman dirangsang oleh gas yang terhirup. Rasa penciuman
ini sangat peka, tetapi kepekaan ini mudah hilang bila dihadapkan pada suatu
bau yang sama untuk
waktu yang lama. Rasa penciuman akan melemah bila kamu
sedang flu
karena terdapat penumpukan cairan yang menghalangi silia
untuk membaui sesuatu.
3. SISTEM HORMON MANUSIA
Hormon adalah zat kimia dalam bentuk senyawa organic yang
dihasilkan oleh kelenjar endokrin. Hormon mengatur aktivitas seperti :
metabolisme, reproduksi, pertumbuhan, dan perkembangan.Pengaruh hormon dapat
terjadi dalam beberapa detik, hari, minggu, bulan, dan bahkan beberapa tahun.
Hormon mempunyai ciri – ciri sebagai berikut :
Diproduksi dan
disekresikan ke dalam darah oleh sel kelenjar endokrin dalam jumlah sangat
kecil
Diangkut oleh
darah menuju ke sel/jaringan target
Mengadakan interaksi
dengan reseptor khusus yang terdapat dalam sel target
Mempunyai
pengaruh mengaktifkan enzim khusus
Mempunyai pengaruh tidak hanya terhadap satu sel target,
tetapi dapat juga mempengaruhi beberapa sel target yang berlainan.
Hubungan saraf dengan hormon
-Hormon bekerja
atas perintah dari sistem saraf. Sistem yang mengatur kerjasama antara saraf
dan hormon terdapat pada daerah hipotalamus. Daerah hipotalamus sering disebut
daerah kendali saraf endokrin (neuroendocrine control).
-Hormon berfungsi dalam mengatur homeostasis,
metabolisme, reproduksi dan tingkah laku. Homeostasis adalah pengaturan secara
otomatis dalam tubuh agar kelangsungan hidup dapat dipertahankan. Contohnya
pengendalian tekanan darah, kadar gula dalam darah, dan kerja jantung.
Kelenjar endokrin terdiri dari:
Hipofisis
Kelenjar ini terletak pada lekukan tulang selatursika di
bagian tulang baji dan menghasilkan bermacam-macam hormon yang mengatur
kegiatan kelenjar lainnya. Hormon yang dihasilkan oleh anterior hipofisis
Nama Hormon dan Prinsip kerjanya
Hormon Somatrotof
Pertumbuhan sel dan anabolisme protein
Hormon Tiroid (TSH)
Mengontrol sekresi hormon oleh kelenjar tiroid
Hormon Adreno-kortikotropik (ACTH)
Mengontrol sekresi beberapa hormone oleh korteks adrenal
Follicle Stimulating Hormon (FSH)
Pada wanita : merangsang perkembangan folikel pada ovarium
dan sekresi estrogenPada testis : menstimulasi testis untuk mengstimulasi
sperma
Luteinizing hormone (LH)
Pada Wanita : bersama dengan estrogen menstimulasi ovulasi
dan pembentukan progesterone oleh korpus luteumPada pria : menstimulasi sel –
sel interstitial pada testis untuk berkembang dan menghasilkan testoteron
Prolaktin
Membantu kelahiran dan memelihara sekresi susu oleh kelenjar
susu
Hormon yang dihasilkan posterior hipofisis
Oksitosin
Menstimulasi kontraksi otot polos pada rahim wanita selama
proses melahirkan
Hormon ADH
Menurunkan volume urine dan meningkatkan tekanan darah
dengan cara menyempitkan pembuluh darah
Hormon yang dihasilkan oleh intermedia hipofisis
Melanocyte stimulating hormon (MSH)
Mempengaruhi warna kulit individu
Kelenjar tiroid
Kelenjar yang
terdapat di leher bagian depan di sebelah bawah jakun dan terdiri dari dua buah
lobus.
Kelenjar
tiroid menghasilkan dua macam hormon yaitu tiroksin (T4) dan Triiodontironin
(T3).
Tiroksin
Mengatur metabolisme, pertumbuhan, perkembangan, dan
kegiatan sistem saraf
Triiodontironin
Mengatur metabolisme, pertumbuhan, perkembangan dan kegiatan
sistem saraf
Kalsitonin
Menurunkan kadar kalsium dalam darah dengan cara mempercepat
absorpsi kalsium oleh tulang.
Kelenjar paratiroid
Kelenjar paratiroid berjumlah empat buah terletak di
belakang kelenjar tiroid
Kelenjar ini menghasilkan parathormon (PTH) yang berfungsi
untuk mengatur konsentrasi ion kalsium dalam cairan ekstraseluler dengan cara
mengatur : absorpsi kalsium dari usus, ekskresi kalsium oleh ginjal, dan
pelepasan kalsium dari tulang.
Kalsitonin mempunyai fungsi yang berlawanan dengan PTH,
sehingga fungsinya menurunkan kalsium darah.
Fungsi umum kelenjar paratiroid adalah:
mengatur metabilisme
fosfor
mengatur kadar
kalsium darah
kelenjar adrenal (anak ginjal)
Berbentuk seperti bola atau topi terletak di atas
ginjal.Pada setiap ginjal terdapat satu kelenjar suprarenalis yang terbagi
menjadi dua bagian yaitu bagian luar (korteks) dan bagian tengah (medula).
Bagian korteks adrenal
Mengontol metabolisme ion anorganikMengontrol metabolisme
glukosa
Bagian Medula AdrenalAdrenalin (epinefrin) dan noradrenalin
Kedua hormon tersebut bekerja sama dalam hal berikut :
dilatasi bronkiolus
vasokonstriksi pada arteri
vasodilatasi pembuluh darah otak dan otot
mengubah glikogen menjadi glukosa dalam hati
gerak peristaltik
bersama insulin mengatur kadar gula darah
Kelenjar pancreas
Kelenjar pankreas merupakan sekelompok sel yang terletak
pada pankreas, sehingga dikenal dengan pulau – pulau langerhans.Kelenjar
pankreas menghasilkan hormon insulin dan glukagon.
-Ovarium
Merupakan kelenjar kelamin wanita yang berfungsi
menghasilkan sel telur, hormone estrogen dan hormone progesterone.
-Testis
Testis pada mammalian terdiri dari tubulus yang dilapisi
oleh sel – sel benih (sel germinal), tubulus ini dikenal dengan tubulus
seminiferus.
-Plasenta
Merupakan jaringan yang menghubungkan ibu dengan bayi
dirahim. Plasenta menghasilkan beberapa hormon:
-Gonadotropin
korion: berfungsi meningkatkan pertumbuhan korpus luteum serta sekresi estrogen
dan progerteron oleh korpus luteum.
Estrogen:
berfungsi meningkatkan pertumbuhan organ kelamin ibu dan jaringan janin
Progerteron:
berfungsi meningkatkan perkembangan jaringan dan organ janin.
Somatotropin :
berfungsi meningkatkan pertumbuhan jaringan janin serta membantu perkembangan
payudara ibu.
-Hormon pada hewan
Vertebrata:
hormon yang dihasilkan hampir sama dengan yang dihasilkan manusia.
Invertebrata:
serangga menghasilkan hormon otak, hormon ekdison, dan hormon junevil yang
berperan dalam metamorfosis. Beberapa jenis hewan menghasilkan suatu zat kimia selain hormon yang disebut
sebagai feromon, yang berfungsi untuk menarik lawan jenisnya
C. Kelainan pada Sistem Saraf dan Sistem Indera
Terdapat beberapa kelainan yang dapat terjadi pada sistem
koordinasi dan panca indera, antara lain sebagai berikut:
1. Meningitis
Meningitis adalah radang membran pelindung sistem syaraf
pusat. Penyakit ini dapat disebabkan oleh mikroorganisme, luka fisik, kanker,
atau obat-obatan tertentu.
2. Alzheimer
Alzheimer adalah jenis kepikunan yang mengerikan karena
dapat melumpuhkan pikiran dan kecerdasan seseorang.
3. Dermatitis Atopik
Dermatitis atopik atau eksema adalah peradangan kronik kulit
yang kering dan gatal. Pada umumnya dimulai di awal masa kanak-kanak.
4. Anosmia
Anosmia adalah hilangnya atau berkurangnya kemampuan untuk
membaui, merupakan kelainan yang paling sering ditemui. Penciuman dapat
dipengaruhi oleh beberapa perubahan di dalam hidung, di dalam saraf yang
berasal dari hidung menuju ke otak atau di dalam otak.
5. Otitis
Radang telinga atau otitis adalah peradangan sebagian atau
seluruh mukosa telinga tengah, tuba eustachius (saluran yang menghubungkan
telinga tengah dan rongga mulut), antrum mastoid, dan sel-sel mastoid. Sebagian
besar anakanak pernah mengalami radang telinga dan tidak sedikit yang mengalami
gangguan pendengaran akibat penanganan yang terlambat.
Bila terjadi proses radang pada telinga tengah, tentu akan
terjadi gangguan dalam penghantaran bunyi/suara ke telinga dalam. Akibatnya,
kamu seperti menjadi tuli. Penyebab terjadinya radang pada telinga tengah,
antara lain:
a) Perubahan tekanan udara yang tiba-tiba.
b) Alergi.
c) Infeksi.
d) Sumbatan pada telinga.
6. Tuli
Tuli merupakan gangguan pendengaran karena kerusakan
saraf pendengaran, infeksi bakteri, atau
jamur. Tuli merupakan gejala utama radang telinga (otitis).
7. Buta Warna
Istilah buta warna dapat diartikan sebagai suatu kelainan
penglihatan yang disebabkan ketidakmampuan sel-sel kerucut pada retina mata
untuk menangkap suatu spektrum warna tertentu sehingga warna objek yang
terlihat bukan warna yang sesungguhnya. Penyebab buta warna adalah faktor
keturunan, gangguan terjadi biasanya pada kedua mata, namun tidak memburuk.
sekian ya rangkuman sistem koordinasi kelas 11 ini. semoga dapat membantu. terima kasih,