RANGKUMAN SISTEM PENCERNAAN MAKANAN KELAS 11 (LENGKAP)
A. ZAT MAKANAN DAN FUNGSINYA
Zat
makanan merupakan bahan-bahan yang diperlukan oleh tubuh supaya dapat tetap
hidup. Ada 2 jenis zat makanan, yaitu zat makanan makro (karbohidrat,
lemak, protein, air) dan zat makanan mikro (vitamin, mineral).
1. Fungsi Makanan
a. Makanan
mempunyai berbagai fungsi, antara lain:
b. Pertumbuhan
dan perkembangan tubuh.
c. Pemeliharaan
dan perbaikan sel-sel tubuh yang telah rusak atau tua.
d. Pengaturan
metabolisme tubuh.
e. Penjaga
keseimbangan cairan tubuh.
f. Pertahanan
tubuh terhadap penyakit.
g. Penghasil
energi.
Makanan yang baik yang memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Higienis,
yaitu tidak mengandung kuman-kuman penyakit dan zat racun yang membahayakan
tubuh.
b. Bergizi,
yaitu cukup mengandung kalori, karbohidrat, lemak, dan protein yang mengandung
10 asam amino esensial.
c. Mudah
dicerna.
d. Bervitamin
dan bermineral.
e. Cukup
mengandung air.
2. Zat Makanan
a. Karbohidrat
Karbohidrat
atau hidrat arang merupakan senyawa yang mengandung C, H, dan O dengan
perbandingan H dan O = 2 : 1 dan dinyatakan dengan rumus umum Cn(H2O)n. Secara
kimiawi, karbohidrat dapat didefinisikan sebagai turunan aldehida (polihidroksi
aldehid) atau turunan keton (polihidroksi keton) dari alkohol, atau juga karbohidrat
berarti senyawa yang dapat dihidrolisis (bereaksi dengan air) menghasilkan
aldehida atau keton. Berdasarkan panjang rantai karbon, karbohidrat dibagi 3,
yaitu:
Baca Juga : Contoh Soal dan Pembahasan Pencernaan Makanan
1) Monosakarida
Merupakan
karbohidrat yang tidak bisa dihidrolisis menjadi bentuk yang lebih sederhana
dibagi menjadi triosa, tetrosa, pentosa, heksosa, heptosa. Heksosa dalam tubuh
antara lain glukosa, galaktosa, fruktosa dan manosa.
2) Oligosakarida
Menghasilkan
2 – 6 monosakarida melalui hidrolisis. Oligosakarida yang penting dalam tubuh
adalah disakarida yang menghasilkan 2 monosakarida jika dihidrolisis, contoh
disakarida antara lain: sukrosa (gula pasir), laktosa (gula susu), dan maltosa
(gula gandum).
Hidrolisis
sukrosa menghasilkan glukosa dan fruktosa.
Hidrolisis
laktosa menghasilkan galaktosa dan glukosa.
Hidrolisis
maltosa menghasilkan dua molekul glukosa.
3) Polisakarida
Menghasilkan
lebih dari 6 monosakarida melalui hidrolisis. Contoh: pati, glikogen, insulin,
selulosa, dekstrin.
Sumber Karbohidrat
Sumber
karbohidrat yaitu: padi-padian (beras, gandum, jagung), umbi-umbian (singkong,
ubi, kentang), tepung, sagu.
Fungsi Karbohidrat:
1) Sebagai
sumber energi utama.
2) Berperan
penting dalam metabolisme.
3) Menjaga
keseimbangan asam dan basa.
4) Pembentukan
struktur sel, jaringan, dan organ tubuh.
5) Membantu
proses pencernaan makanan dalam saluran pencernaan, misalnya selulosa.
6) Membantu
penyerapan kalsium, misalnya laktosa.
7) Bahan
pembentuk senyawa kimia lain, seperti lemak dan protein.
8) Karbohidrat
beratom C lima buah, yaitu ribosa adalah komponen DNA dan RNA.
Baca Juga : Pentingnya mempersiapkap SBMPTN sejak dini!
b. Lemak
Persenyawaan
antara asam lemak dan gliserol disebut “lemak”, tersusun atas unsur C, H, dan
O, serta terkadang P dan N.
Lemak
tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik, seperti eter,
kloroform, dan minyak tanah.
Lemak
dibedakan menjadi 3, yaitu:
1) Lemak
sederhana
Yang
termasuk lemak sederhana, yaitu lemak dan minyak. Tersusun dari trigliserida
(satu gliserol dan tiga asam lemak).
2) Lemak
campuran
Yang
termasuk lemak campuran, yaitu fosfolipid, fosfatid, dan lipoprotein.
Fosfolipid
merupakan komponen pembentuk struktur dinding sel, berfungsi untuk mencegah
terjadinya penguapan air yang berlebihan.
Fosfatid,
dibentuk oleh tubuh sendiri dari asam lemak, gliserin, kolin, dan fosfat,
berfungsi untuk mengatur timbunan lemak di dalam tubuh. Banyak terdapat dalam
kuning telur, otak, dan urat saraf.
Lipoprotein
merupakan lemak yang mengandung unsur N, berfungsi untuk mengangkut beberapa
jenis zat makanan dari saluran pencernaan ke seluruh sel atau jaringan tubuh
yang membutuhkan.
3) Lemak
asli
Yang
termasuk lemak asli antara lain asam lemak, sterol, kolesterol, dan pelarut
vitamin D.
Sumber Lemak
Bahan
makanan sumber lemak ada 2 jenis, yaitu:
1) Lemak
nabati (asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh)
Lemak
nabati umumnya mengandung asam lemak tidak jenuh, kecuali minyak kelapa.
Contoh
lemak nabati, yaitu: minyak kelapa sawit, minyak kelapa, minyak zaitun, minyak
jagung, minyak bunga matahari, margarin dan kacang-kacangan.
2) Lemak
hewani (asam lemak jenuh)
Lemak
hewani mengandung asam lemak jenuh, kecuali ikan dan kerang.
Contoh
lemak hewani, yaitu: mentega, susu, keju, daging, ikan, dan kuning telur.
Fungsi Lemak
Fungsi
lemak antara lain:
1) Sumber
energi.
2) Pelarut
vitamin A, D, E, dan K.
3) Sumber
asam lemak esensial.
4) Pelindung
organ tubuh.
5) Penyebab
lamanya pengosongan lambung sehingga memberi rasa kenyang lebih lama.
c. Protein
Protein
didefinisikan sebagai senyawa majemuk yang terdiri atas unsur-unsur C, H, O, N,
dan kadang-kadang mengandung pula unsur P dan S. Protein terdiri atas
senyawa-senyawa sederhana yang disebut asam amino. Jenis asam amino amat
banyak, namun secara sederhana dapat dibedakan menjadi asam amino esensial dan
asam amino non esensial
Asam amino esensial dan non esensial
Esensial untuk
Orang dewasa
|
Esensial hanya
untuk bayi
|
Non Esensial
|
Isoleusin
Leusin
Lisin
Metionin
Fenilalanin
Treonin
Valin
|
Arginin
Histidin
|
Alanin
Asparagin
Asam
aspartat
Sistein
Sistin
Asam
glutamat
Glutamin
Glisin
Prolin
Serin
Tiroksin
|
Sumber Protein
Protein
dapat diperoleh dari:
1) Protein
hewani (dari hewan): daging, telur, susu, dan ikan.
2) Protein
nabati (dari tumbuhan): kacang-kacangan terutama kedelai.
Fungsi Protein
Fungsi
protein antara lain:
1) Sintesis
zat-zat penting tubuh, seperti hormon, enzim, dan antibodi.
2) Pertumbuhan,
perbaikan, dan pemeliharaan jaringan tubuh.
3) Pelaksanaan
metabolisme tubuh.
4) Penyeimbangan
asam dan basa cairan tubuh karena berperan sebagai buffer.
5) Pemeliharaan
tekanan cairan dalam sekat rongga tubuh.
6) Penyediaan
sumber energi, di mana 1 gramnya terkandung 4,1 kalori.
7) Penetralan
(detoksifikasi) racun di dalam tubuh.
d. Air
Fungsi Air
1) Pelarut
senyawa-senyawa lainnya.
2) Mengangkut
zat lain dari sel ke sel atau dari jaringan ke jaringan lainnya.
3) Menjaga
stabilitas suhu tubuh.
Pengaturan
air di dalam tubuh dikendalikan oleh berbagai kelenjar buntu, seperti
hipofisis, tiroid, anak ginjal, dan alat pengeluaran seperti kulit melalui
kelenjar keringat.
e. Mineral
Mineral-mineral
yang dibutuhkan oleh tubuh dikelompokkan menjadi makroelemen dan mikroelemen.
Makroelemen
Unsur-unsur
yang diperlukan tubuh dalam jumlah besar disebut Makroelemen
Unsur
|
Fungsi
|
Banyak
terdapat pada
|
Kalsium
(Ca)
|
Pembekuan
darah, pembentukan tulang dan gigi, penerimaan dan transmisi rangsang,
kontraksi dan relaksasi otot.
|
Susu,
sayur-mayur, udang, kuning telur, mentega, kacang, dan keju.
|
Fosfor
(P)
|
Pembentukan
tulang dan gigi, mengatur keseimbangan asam dan basa darah, membantu
kontraksi otot, unsur utama sel tubuh pengatur aktivitas hormonal, dan
membantu absorbsi serta transportasi zat-zat makanan.
|
Susu,
daging, ikan, kacang, padi, telur, serta sayuran hijau.
|
Natrium
(Na)
|
Memelihara
keseimbangan asam basa, mengatur tekanan osmotik tubuh, permeabilitas sel,
dan transmisi impuls saraf.
|
Garam
dapur (NaCl), ikan, dan makanan laut.
|
Klorin
(Cl)
|
Menjaga
tekanan osmotik, asam basa, kadar air dalam tubuh, membantu HCl pada lambung,
dan memelihara keseimbangan cairan elektrolit.
|
Garam
dapur, ikan, dan makanan laut.
|
Kalium
(K)
|
Pertumbuhan,
mengatur tekanan osmotik dan kenetralan cairan tubuh, kontraksi otot,
transmisi impuls saraf, katalisator reaksi kimia, mengatur pelepasan insulin,
dan memelihara denyut jantung.
|
Hampir
semua makanan, khususnya yang mengandung protein.
|
Magnesium
(Mg)
|
Aktivator
pembentukan eritrosit dan tulang, sintesis protein, respirasi sel,
katalisator reaksi yang melibatkan ATP dan ADP serta memelihara kesehatan
otot dan saraf.
|
Sayuran
hijau, hati, dan telur.
|
Belerang
(S)
|
Membentuk
protein dan keratin, penyimpangan dan pembebasan energi, peningkatan kerja
beberapa enzim, pemeliharaan otot dan saraf, penetralan racun, dan sebagai
komponen asam nukleat, asam lemak dan protein.
|
Makanan
berprotein.
|
Mikroelemen
Mikroelemen
merupakan unsur-unsur yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang sangat sedikit
namun berperan vital bagi proses metabolisme
Unsur
|
Fungsi
|
Banyak
terdapat pada
|
Zat
Besi (Fe)
|
Pembentukan
hemoglobin dan mioglobin, respirasi sel, reaksi biokimia tubuh, konstituen
enzim seluler.
|
Daging,
telur, hati, keju, dan sayuran hijau.
|
Florin (F)
|
Menguatkan
gigi dan tulang serta mencegah penyakit periodental dan osteoporosis.
|
Kuning
telur, susu dan otak.
|
Iodium
(I)
|
Pembentukan
hormone tiroksin oleh kelenjar tiroid.
|
Bahan
laut, tumbuhan yang hidup dekat pantai dan garam.
|
Tembaga
(Cu)
|
Pembentukan
enzim yang berperan dalam metabolisme dan pembuatan hemoglobin, pada ibu
menyusui membantu pembentukan ASI, membantu dalam mengabsorbsi zat besi,
sintesis hormon, dan memelihara sistem saraf dan kimia darah.
|
Hati,
daging, ginjal, kerang, kacang, sayur, dan padi.
|
Unsur-unsur
perunut
(trace-element)
|
Mempertahankan
metabolisme tubuh berjalan dengan lancar.
|
Mangan
(Mn), Kromium (Cr), Kobalt (Co), dan Selenium (Se)
|
f. Vitamin
Senyawa
organik yang terdapat dalam makanan dan dibutuhkan untuk pertumbuhan yang
normal dinamakan vitamin.
Menurut
kelarutannya vitamin dibedakan menjadi 2 golongan, yaitu:
1)
Vitamin yang larut dalam air: vitamin B dan C.
2)
Vitamin yang larut dalam lemak: vitamin A, D, E, dan K
B. SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA
Temen-temen dapat memberikan Donasi untuk Perkembangan Blog ini kedepannya dengan cara meng "klik" iklan yang tampil. 1 klik saja sudah cukup bagi kami.
Terima Kasih !!
Berdasarkan
prosesnya, pencernaan makanan dapat dibedakan menjadi dua macam seperti
berikut.
1. Proses mekanis, yaitu pengunyahan oleh gigi dengan dibantu lidah serta
peremasan yang terjadi di lambung.
2. Proses kimiawi, yaitu pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzim-enzim
pencernaan dengan mengubah makanan yang ber-molekul besar menjadi molekul yang
berukuran kecil.
Proses
pencernaan makanan pada manusia terjadi di luar sel, disebut pencernaan ekstrasekuler.
Sistem pencernaan manusia tersusun dari saluran pencernaan (mulut, faring,
kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus) dan kelenjar
pencernaan (hati dan pankreas).
1. Mulut
Manusia memasukkan makanan ke dalam tubuh dengan cara ditelan, cara seperti itu
disebut ingesti. Mulut dilengkapi dengan beberapa alat tubuh, yaitu lidah,
gigi, dan kelenjar saliva (air liur).
a. Lidah
Lidah berfungsi untuk :
• Membantu membolak-balikkan makanan
• Membantu mendorong makanan saat ditelan
• Sebagai alat pengecap atau perasa
• Merupakan alat indera yang sensitif terhadap suhu dingin / panas dan tekanan
b. Gigi
Gigi bayi pertama kali muncul sesudah berusia 6 bulan, disebut gigi susu yang
berjumlah 20, sbb.:
1.) 8 gigi seri (insisivus), untuk memotong makanan
2.) 4 gigi taring (caninus), untuk mencabik-cabik
makanan
3.) 8 gigi geraham untuk mengunyak makanan
Pada anak usia 6-14 tahun, gigi susu akan tanggal dan diganti oleh gigi tetap
yang berjumlah 32. Gigi tetap terdiri atas 8 gigi seri, 4 gigi taring, 8 gigi
geraham depan (premolar), dan 12 gigi geraham
belakang (molar).
c. Kelenjar Saliva
Saliva digunakan untuk memudahkan penelanan makanan, membantu mencerna makanan
secara kimiawi karena mengandung enzim amilase (ptialin) dan lipase, serta
melindungi selaput mulut terhadap suhu panas atau dingin dan kondisi asam dan
basa.
Dalam rongga mulut manusia terdapat 3 pasang kelenjar saliva yaitu:
• Glandula Parotis = menghasilkan saliva atau ludah
• Glandula Sublingualis = menghasilkan air dan lendir
• Glandula Submandibularis = menghasilkan air dan lender
2. Faring, Kerongkongan, dan Lambung
Faring dan kerongkongan (esofagus) merupakan
saluran yang menghubungkan mulut dengan lambung.
a. Faring
Faring merupakan bagian yang pendek tempat pertemuan jalur makanan dan
udara.
Pada saat makanan berada di dalam faring, langit-langit lunak berotot naik
untuk mencegah makanan masuk ke dalam rongga hidung. Pernapasan akan berhenti
sementara. Laring naik dan epiglotis tertutup untuk mencegah makanan masuk ke
dalam laring. Lidah mencegah makanan kembali ke dalam mulut. Kontraksi otot
faring menggerakkan gumpalan makanan (bolus) ke dalam kerongkongan.
b. Kerongkongan
Kerongkongan merupakan sebuah tabung lurus, berotot, dan berdinding tebal.
Bolus akan melalui kerongkongan menuju lambung yang disebabkan oleh gerak
peristaltik dinding kerongkongan.
Gerak peristaltik adalah gerak bergelombang dari depan sampai belakang yang
ditimbulkan oleh kontraksi dan relaksasi otot yang terjadi secara berurutan.
c. Lambung
Lambung (ventrikulus) terletak di bawah sekat rongga badan atau bagian atas
rongga perut.
Lambung mempunyai beberapa fungsi utama yaitu :
• Menyimpan makanan
• Mengaduk makanan
Lambung terdiri atas 3 bagian. Makanan pertama kali masuk melalui lambung
melalui kardiak. Kemudian makanan menuju fundus dan pilorus. Pilorus berdekatan
dengan otot pengunci yang berguna mengatur penyaluran makanan ke usus.
Dalam dinding lambung terdapat kelenjar lambung yang menghasilkan lendir, getah
lambung, dan hormon gastrin.
1.) Lendir Lambung
Dihasilkan oleh sel penghasil lender
2.) Getah Lambung
Di dalamnya terdapat bahan-bahan, sbb.:
• Asam Klorida (HCl), merupakan cairang yang dihasilkan
oleh sel parietal. Cairan tsb berfungsi untuk membunuh kuman, membuat
lingkungan lambung menjadi asam, merangsang sekresi getah usus, dan
mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin.
• Pepsin, yaitu enzim protease yang memecah protein menjadi pepton.
• Renin, yaitu enzim yang berguna dalam penggumpalan protein susu (kasein).
Renin biasanya dimiliki oleh mamalia berusia muda.
• Lipase, yaitu enzim yang memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Enzim
tsb tidak dihasilkan oleh lambung tetapi oleh kelenjar saliva yang terakumulasi
di dalam lambung.
3.) Hormon Gastrin
Merupakan hormon yang merangsang lambung untuk menyekresi getah lambung.
3. Hati dan Pankreas
Hati dan pankreas merupakan hasil
pertumbuhan bagian depan usus yang berkelenjar. Hati merupakan kelenjar
pencernaan yang terbesar, bobotnya dapat mencapai 2 kg. fungsinya adalah, sbb.:
• Mengasilkan empedu (bilus)
• Tempat penimbunan zat-zat makanan dari darah berupa glikogen
• Menyerap unsur besi dari darah yang telah rusak
• Tempat penyimpanan darah
• Tempat pembentukan fibrinogen dan heparin
• Mengubah provitamin A (karoten) menjadi vit. A dan provitamin D (ergosterol)
• Detoksifikasi (menawarkan sifat racun) obat dan minuman alkohol
• Tempat penghancuran sel darah merah
Empedu disimpan dalam kantong empedu sebelum masuk ke usus. Empedu bersifat
basa sehingga menetralkan zat makanan bersifat asam yang keluar dari lambung
serta membuat pH yang baik untuk kerja enzim pankreas dan enzim usus. Empedu
juga mengandung garam empedu yang membantu proses hidrolisis lemak di usus.
Pankreas berfungsi sebagai kelenjar eksokrin,
kelenjar endokrin, dan menghasilkan enzim. Peran pankreas sebagai kelenjar
eksokrin adalah menghasilkan getah pankreas yang mengandung berbagai zat, yaitu
sbb.:
a. Natrium Bikarbonat (NaHCO3)
Bermanfaat untuk menetralkan keasaman isi usus dan menaikkan pH-nya menjadi
sekitar 8.
b. Amilase pankreas (disakarase)
Yaitu enzim yang berperan untuk memecah pati menjadi campuran maltosa dan
glukosa. Beberapa jenis amilase pankreas antara lain:
1.) Maltase, berfungsi memecah maltosa menjadi 2 molekul glukosa.
2.) Sukrase, berfungsi memecah sukrosa menjadi fruktosa dan glukosa.
3.) Laktase, berfungsi memecah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa
c. Lipase pankreas (steapsin)
Yaitu enzim yang menghidrolisis lemak menjadi campuran asam lemak dan
monogliserida.
d. Protease (peptidase)
Yaitu enzim pemecah protein. Getah pankreas mengandung 3 jenis protease, yaitu
tripsinogen, kimotripsinogen, dan karboksipeptidase.
e. Nuklease
Yaitu enzim yang menghidrolisis asam nukleat (ARN dan ADN) menjadi komponen
nukleotida.
4. Usus (Intestinum) dan Anus
Usus adalah saluran tempat mencerna makanan, absorpsi zat makanan, serta tempat
fermentasi dan pembusukan ampas makanan oleh bakteri.
Manusia mempunyai 2 macam usus, yaitu usus halus (insentium tenue) dan usus
besar (insentium crassum).
a. Usus Halus
Usus halus mempunyai panjang ±8,5 m. Pada dindingnya terdapat banyak kelenjar
yang menghasilkan getah usus, disebut kelenjar Lieberkuhn.
Usus halus terdiri atas 3 bagian, yaitu:
• Duodenum (usus 12 jari)
Bagian depan usus halus dengan panjang kira-kira 25 cm, berbentuk U, dan
menjadi muara saluran empedu serta pankreas.
• Jejenum (usus kosong)
Bagian kedua usus halus dengan panjang kira-kira 7 m.
• Ileum (usus penyerapan)
Bagian terakhir usus halus dengan panjang kira-kira 1 m.
b. Usus Besar (Kolon) dan Anus
Kolon manusia terbagi menjadi 3 bagian, yaitu bagian yang naik (asenden),
melintang (trasenden), dan turun (desenden). Saluran kolon berakhir pada suatu
ruang yang disebut rektum. Rektum bermuara di permukaan tubuh dalam ruang yang
disebut anus. Dalam rektum terdapat otot yang berfungsi untuk menahan turunnya
feses ke anus, disebut katup Houston.
Antara usus halus dan usus besar dipisahkan oleh klep yang disebut ileosekum
yang berguna untuk mencegah makanan agar tidak kembali ke usus halus. Pada
ujung ileosekum terdapat apendiks (umbai cacing; usus buntu). Kolon menyerap
kembali air dan garam yang berasal dari zat-zat buangan dari usus halus.
Usus besar mengandung popolasi bakteri. Hasil fermentasi berupa asam organik,
gas metan, dan hidrogen. Sisa proses pencernaan dibuang melalui anus.
C. SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA RUMINANSIA
1. Hewan ruminansia adalah
kelompok hewan mamalia yang bisa memakan dua kali sehingga kelompok hewan
tersebut dikenal juga sebagai hewan memamah / mengunyah makanannya sebanyak dua
fase.
2. Organ pencernaan pada hewan
ruminansia yaitu :
1. Rongga Mulut ( cavum oris )
2. Kerongkongan (esophagus)
3. Lambung (ventrikulus)
4. Usus Halus ( intestinum)
5. Usus besar (colon)
6. Rectum dan Anus
3. Gigi pada hewan
ruminansia yaitu :
0. Gigi seri (insisivus)
mempunyai bentuk yang sesuai untuk menjepit makanan berupa tetumbuhan seperti
rumput.
1. Gigi taring (caninus) tidak
berkembang.
2. Gigi geraham belakang
(molare) berbentuk datar dan lebar. Makanan yang direnggut dengan bantuan lidah
secara cepat dikunyah dan dicampur dengan air liur dalam mulut, kemudian
ditelan masuk ke dalam lambung melalui esofagus.
4. Esofagus merupakan saluran
penghubung antara rongga mulut dengan lambung. Di
sini tidak terjadi proses pencernaan. Esofagus pada sapi sangat pendek dan
lebar, serta lebih mampu membesar(berdilatasi).
Esofagus berdinding tipis dan panjangnya bervariasi, diperkirakan sekitar 5 cm.
5. Lambung Ruminansia terdiri
atas empat ruangan yaitu:
0. Rumen (perut besar/perut
urat daging),
1. Retikulum (perut jala),
2. Omasum (perut buku),
3. Abomasum (perut
kelenjar/perut masam).
6. Rumen (perut besar)
berfungsi sebagai gudang sementara bagi makanan yang ditelan.
7. Retikulum (perut jala)
berfungsi sebagai penahan partikel pakan pada saat regurgitasi rumen.
8. Omasum (perut buku)
berfungsi sebagai grinder, fermentasi, filtering, absorpsi.
9. Obamasum berfungsi untuk
mencegah digesta yang ada di obomasum kembali ke omasum.
10. Obamasum terdiri dari 3
bagian yaitu :
0. Kardia :
sekresi mucus
1. Fundika :
pepsinogen, renin, HCl, mucus
2. Pilorika :
sekresi mukus
11. Usus halus (intestinum)
berfungsi pencernaan enzimatis dan absorpsi
12. Kedalam usus halus masuk 4
sekresi yaitu cairan duodenum, cairan empedu, cairan pancreas dan cairan usus
13. Usus besar (colon)
berbentuk tabung berstruktur sederhana
14. Fungsi usus besar yaitu
fermentasi oleh mikroba
15. Proses pencernaan pada
hewan ruminansia Makanan masuk ke rumen dan mengalami pembusukan oleh
mikrorganisme.Makanan akan didorong ke retikulum, kemudian diaduk-aduk hingga
dihasilkangumpalan-gumpalan ksasar(bolus). Bolus akan didorong kembali ke mulut
untuk dikunyah lagi. Bolus yang sudah dikunyah kemudian masuk ke dalam
omasum dimana makanan lebih dihaluskan lagi. Makanan kemudian masuk ke
abomasum dan dicerna secara kimiawi.
D. KELAINAN ATAU PENYAKIT PADA SISTEM PENCERNAAN
1. Karies pada Gigi (Dental Caries)
Orang
mengenal karies gigi sebagai “gigi berlubang”. Lubang terbentuk karena
lapisan email gigi terkikis oleh asam yang dihasilkan oleh bakteri. Ketika
sisa-sisa makanan tertinggal di sela-sela gigi, sisa-sisa makanan tersebut
akan menjadi media pertumbuhan bakteri. Bakteri mencerna sisa makanan
tersebut dan menghasilkan asam. Asam inilah yang mengikis lapisan email
gigi. Jika lubang ini telah mencapai bagian rongga pulpa, tempat
jaringan saraf dan pembuluh darah, gigi akan terasa sakit dan mengganggu. Untuk mencegahnya,
gosoklah gigimu setelah makan.
2. Ulkus (Tukak Lambung/Mag)
Mag
adalah peradangan yang terjadi pada dinding lambung. Hal tersebut disebabkan
asam (HCl) yang dihasilkan lambung terlalu banyak sehingga mengikis dinding
lambung. Selain itu, penelitian terbaru menunjukkan bahwa ulkus dapat
disebabkan oleh bakteri Makan yang teratur dapat mencegah terjadinya mag.
3. Diare
Diare
merupakan gangguan yang disebabkan infeksi pada kolon. Infeksi ini terjadi
karena bakteri tertentu (misalnya E.coli, V.cholerae, dan Aeromonas sp.)
melimpah jumlahnya. Hal tersebut mengganggu proses penyerapan air sehingga
feses keluar dalam bentuk cair.
4. Sembelit (Konstipasi)
Jika
pada kasus diare air tidak terserap sempurna, kasus sembelit
terjadi sebaliknya, air justru terlalu banyak terserap. Gerak peristaltik
usus halus yang terlalu lambat juga dapat menjadi penyebabnya. Semakin
lama feses berada di dalam usus besar, semakin banyak air yang terserap
sehingga
5. Radang Usus Buntu (Appendicitis)
Radang
usus buntu sering disebabkan oleh bakteri. Hal ini dapat terjadi karena
adanya penyumbatan usus buntu oleh tinja yang mengeras atau zatzat asing
lainnya (misalnya, biji-bijian). Appendicitis dapat
menyebabkan usus buntu bengkak, membusuk, dan pecah.