SBMPTN 2017 - Siapa yang
tidak gelisah ketika mendengar kata SBMPTN? Tentu kebanyakan siswa yang kini
duduk dikelas 12 sangat anti dengan kata tersebut. Mengapa? Karena pasalnya
SBMPTN itu ujan yang sangat mengerikan bagaikan ujian hidup dan mati.
Namun tidak
jarang juga diluar sana mereka mengabaikan SBMPTN dengan maksud mendapat jalur
undangan atau SNMPTN. Ya tentu semua berharap dapat masuk PTN dengan jalur
undangan jadi tidak perlu susah-susah belajar mati-matian menghadapi susahnya
soal SBMPTN. #TRIK LULUS SBMPTN
Namun
pernahkah anda bermimpi ketika nilai anda bagus dan anda mendapat kesempatan
untuk mendaftar pada jalur undangan pasti sangat menyenangkan, hingga hari
pengumuman tiba anda tidak dapat menemukan nama anda pada daftar siswa yang
diterima. Dan parahnya lagi anda tidak sedikitpun mempersiapkan diri untuk
belajar menghadapi SBMPTN. Waktu SBMPTN semakin dekat hingga mengantarkan anda
pada ruang tes SBMPTN dengan suasana yang sangat mencekam. Tentu ketika tes
dimulai tidak ada satu soal pun yang dapat anda selesaikan hingga pada seuatu
saat anda terbangun ketika terjatuh saat akan mengumpulkan lembar jawaban.
Haahhh..
hanya mimpi. Anda merasa sangat senang karean itu hanyalah sebuah mimpi. Namun
mimpi tersebut akan menjadi nyata jika anda tidak mencegahnya.
Berhubungan
dengan kuota SNMPTN yang kabarnya kini menjadi 50% sudah menjadi topic hangat.
Terlebih lagi beberapa unviversitas hanya menerima 30% peserta dari total
peserta yang mengikuti SNMPTN 2017.
Menteri
Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohammad Nasir,
mengatakan, terdapat perbedaan kuota penerimaan SNMPTN dan SBMPTN 2017,
dibanding tahun sebelumnya.
Hal tersebut,
lanjut dia, dikarenakan beberapa pertimbangan dan kajian dari hasil pelaksanaan
penerimaan mahasiswa pada tahun sebelumnya. Pihak panitia, memutuskan kuota
SNMPTN minimum 30 persen, SBMPTN minimum 30 persen, dan Ujian Mandiri (UM)
maksimum 30 persen.
“Jadi boleh
dan bisa untuk menambahkan kuota untuk SNMPTN dan SBMPTN. Bisa nambah 40 persen
sampai 50 persen. Ini tergantung kebijakan perguruan tingginya. Asal jangan
diatas 30 persen untuk UM,” kata Nasir, di Gedung Kemristekdikti, Jakarta,
Jumat, (13/1).
Nasir
menyebutkan, Rektor atau perguruan tinggi (PT) yang tidak patuh pada penetapan
kuota, akan diberikan sanksi. “Sedangkan, untuk kebijakan kuota SNMPTN dan
SBMPTN sepenuhnya kebijakan kampus. Bahkan, kampus diberi kebebasan untuk tidak
mengadakan UM,” tambahnya.
Nasir
menyebutkan, Institut Teknologi Bandung (ITB) merupakan salah satu kampus yang
memiliki kebijakan sendiri. “ITB, tidak membuka jalur UM. Kuota hanya
difokuskan untuk SNMPTN dan SBMPTN,” tambah Nasir.
Sementara
itu, Ketua Panitia SNMPTN dan SBMPTN 2017, Ravik Karsidi, mengatakan, untuk
jalur SNMPTN, calon mahasiswa diterima berdasarkan seleksi penelusuran prestasi
dan portofolio akademik. Untuk itu sekolah harus mendaftarkan siswa pada
lamanhttp://www.snmptn.ac.id dan http://halo.snmptn.ac.id.
Mencegah
memang lebih baik mengobati, kalimat tersebut memang bukan hanya kalimat yang
dipergunakan keindahan struktur bahasanya saja melainkan menjadi saksi sejarah
bagi yang telah mengalaminya. Maka dari itu lebih bijak anda mempersiapkan diri
untuk menghadapi SBMPTN 2017 sejak dini supaya mendapat persiapan yang cukup.
Semua orang
bisa menerima kemenagan, tapi tidak semua bisa menerima kekalahan dan berusaha
bangkit. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi kita. Jangan lupa coment dan
follow social media kami diatas.